Eggrang, yaa …
satu kata yang penuh makna, kata ini mewakili sejarah singkat lahirnya sebuah
komunitas yang bernama tanoker. Kata eggrang sendiri dalam ejaan bahasa
Indonesia adalah egrang, namun pemberian satu lagi huruf G mengubahnya
menjadi kata eggrang. Egg sendiri berasal dari bahasa inggris yang
berarti telur. Kenapa telur ? apa kaitannya dengan egrang ? mungkin kalian para
pembaca akan berfikiran seperti itu. Pemberian kata egg di sini selain
pelafalannya yang cocok dengan kata egrang, kata egg juga memiliki makna
yang dalam, yakni komunitas egrang ini diharapkan bisa meregenerasi budaya
egrangg yang telah hilang layaknya sebuah telur pada umumnya.
Setelah kita membahas kata eggrang
tersebut, tidak lengkap kalau kita tidak mengupas filosofi di balik
huruf-huruf tersebut. Yang pertama adalah huruf E, digambarkan dengan
rangkaian batang bambu, karena di sini kita akan membahas budaya egrang yang
umumnya terbuat dari batang bambu. Kemudian kedua huruf G, kedua huruf
ini mewakili kata egg sendiri, digambarkan
dengan sebuah telur yang menetas dan mengeluarkan dua jenis cairan yakni kuning
telur yang akan menjadi sebuah egrang tradisional dan putih telur yang akan
menjadi sebuah egrang modern, dari sini dapat kita artikan bahwa dari kedua
huruf itu diharapkan ada sebuah komunitas ataupun kumpulan orang orang yang
melahirkan kembali budaya egrang dan melestarikannya, juga menginovasi sebuah
egrang yang mengikuti perkembangan zaman namun tidak menghilangkan kemurnian
budaya egrang sebenarnya. Selanjutnya adalah huruf R, huruf R di
sini digambarkan dengan sebatang bambu yang diatasnya terdapat bendera merah putih yang sedang berkibar, diharapkan egrang dapat mengibarkan bendera merah putih di kancah internasional. Kemudian terdapat huruf A yang di gambarkan dengan sebuah gunung aktif yang merupakan identitas provinsi
jawa timur sebagai tempat lahirnya komunitas egrang yaitu komunitas tanoker
yang lahir di desa ledok ombo jember, jawa timur. Kemudian huruf N,
huruf N di sini digambarkan dengan sepasang suami istri yang di
sandingkan dengan sepasang egrang, sepasang suami istri ini adalah ibu cicik
dan lek han (suporaharjo) yang memiliki ide untuk membentuk komunitas egrang
ini. Dan yang terakhir adalah huruf G
yang digambarkan dengan seekor kupu-kupu nan cantik yang baru keluar dari
kepompongnya, huruf inilah yang menjadi identitas dari komunitas tanoker
tersebut, karena sebenarnya tanoker adalah kata yang berasal dari Madura
yang berarti kupu-kupu yang indah.
Nah, cukup sekian pembahasan singkat
filosofi masing masing huruf di atas. Sebenarnya filosofi dari huruf huruf di atas tidak cukup sampai di situ,
jika kita kupas lebih jauh lagi huruf huruf di atas akan memiliki lebih banyak
makna, namun cukup sekian persembahan grafis kami, see you next time !! bye !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar