Minggu, 04 Oktober 2015

POP (Point of purchase)

    POP adalah salah satu jurus yang digunakan saat penjualan langsung berbentuk iklan dengan memanfaatkan display produk dan space dalam department storeatau toko yang dapat menarik perhatian dan menggugah semangat pengunjung untuk melakukan pembelian produk. POP memanfaatkan setiap sudut dari toko semaksimal mungkin untuk mengalihkan perhatian pembeli. Oleh karena itu POP merupakan bagian penting darispace management sebuah departmens store.
   Ini adalah beberapa contoh POP yang berhasil saya bauat :

1. Poster

        Display dari bahan khusus yang dipajang di atas rak atau lantai berisi gambar yang cukup provokatif untuk menarik minat pembeli. 

2. Flip (Selip)

Display produk yang dibuat dari karton atau plastik berbentuk bundar, oval, segitiga, atau disesuaikan dengan bentuk produk yang diiklankan. Biasa di tempel pada rak barang, atau dekat meja kasir. 

3. Hanging (Gantung)


adalah display yang dipajang dengan menggantungkan ilustrasi 3d maupun 2d untuk menyemarakkan toko. Bendera ini selain menyemarakkan juga menampilkan brand atau iklan produk-produk tertentu.



Desain Egrang


            Eggrang, yaa … satu kata yang penuh makna, kata ini mewakili sejarah singkat lahirnya sebuah komunitas yang bernama tanoker. Kata eggrang sendiri dalam ejaan bahasa Indonesia adalah egrang, namun pemberian satu lagi huruf G mengubahnya menjadi kata eggrang. Egg sendiri berasal dari bahasa inggris yang berarti telur. Kenapa telur ? apa kaitannya dengan egrang ? mungkin kalian para pembaca akan berfikiran seperti itu. Pemberian kata egg di sini selain pelafalannya yang cocok dengan kata egrang, kata egg juga memiliki makna yang dalam, yakni komunitas egrang ini diharapkan bisa meregenerasi budaya egrangg yang telah hilang layaknya sebuah telur pada umumnya.
            Setelah kita membahas kata eggrang tersebut, tidak lengkap kalau kita tidak mengupas filosofi di balik huruf-huruf tersebut. Yang pertama adalah huruf E, digambarkan dengan rangkaian batang bambu, karena di sini kita akan membahas budaya egrang yang umumnya terbuat dari batang bambu. Kemudian kedua huruf G, kedua huruf ini mewakili kata egg  sendiri, digambarkan dengan sebuah telur yang menetas dan mengeluarkan dua jenis cairan yakni kuning telur yang akan menjadi sebuah egrang tradisional dan putih telur yang akan menjadi sebuah egrang modern, dari sini dapat kita artikan bahwa dari kedua huruf itu diharapkan ada sebuah komunitas ataupun kumpulan orang orang yang melahirkan kembali budaya egrang dan melestarikannya, juga menginovasi sebuah egrang yang mengikuti perkembangan zaman namun tidak menghilangkan kemurnian budaya egrang sebenarnya. Selanjutnya adalah huruf R, huruf R di sini digambarkan dengan sebatang bambu yang diatasnya terdapat bendera merah putih yang sedang berkibar, diharapkan egrang dapat mengibarkan bendera merah putih di kancah internasional. Kemudian terdapat huruf A yang di gambarkan dengan sebuah gunung aktif yang merupakan identitas provinsi jawa timur sebagai tempat lahirnya komunitas egrang yaitu komunitas tanoker yang lahir di desa ledok ombo jember, jawa timur. Kemudian huruf N, huruf N di sini digambarkan dengan sepasang suami istri yang di sandingkan dengan sepasang egrang, sepasang suami istri ini adalah ibu cicik dan lek han (suporaharjo) yang memiliki ide untuk membentuk komunitas egrang ini. Dan yang terakhir adalah huruf  G yang digambarkan dengan seekor kupu-kupu nan cantik yang baru keluar dari kepompongnya, huruf inilah yang menjadi identitas dari komunitas tanoker tersebut, karena sebenarnya tanoker adalah kata yang berasal dari Madura yang berarti kupu-kupu yang indah.
            Nah, cukup sekian pembahasan singkat filosofi masing masing huruf di atas. Sebenarnya filosofi dari huruf  huruf di atas tidak cukup sampai di situ, jika kita kupas lebih jauh lagi huruf huruf di atas akan memiliki lebih banyak makna, namun cukup sekian persembahan grafis kami, see you next time !! bye !!

Minggu, 27 September 2015

IT'S ME

Shiddiq, Begitu khalayak umum memanggil saya. Saya adalah perantau ilmu dari borneo indonesia. Sudah hampir tujuh tahun saya berada di pulau jawa, sekarang saya menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri Yogyakarta, tepatnya di UIN Sunan Kalijaga.

Di Jogja saya bertempat tinggal di Sewon Bantul, Bersama kakak saya. Kebetulan sekali rumah yang saya tempati adalah bagian dari sebuah perusahaan percetakan, penerbit buku, dan jasa desain grafis lainnya. Saya sangat senang karena hal itu merupakan passion saya. Setiap harinya setiap pulang kuliah saya menyempatkan diri untuk membantu ala kadarnya, walau hanya sebatas desain.

Saya sangat senang dengan grafis, photography, dan videography. Setiap minggunya saya selalu menyempatkan diri untuk mencari objek wisata, untuk mengambil gambar. Saya juga aktif dalam festival film pendek, film dokumenter, iklan layanan masyarakat dan lain sebagainya.

Rencana kedepan saya di kota Jogja ini adalah mengembangkan kemampuan saya, dengan mengikuti berbagai kegiatan yang dapat menunjang kemampuan saya. Saya telah mengikuti requitmen anggota SUKA TV, berencana bergabung bersama komunitas film jogja, organisasi pertukaran pelajar, dan masih banyak organisasi yang ingin saya ikuti.